بسم الله الرحمن الرحيم
Dalam hidup ini kita sebagai makhluk yang bernama manusia memiliki sesuatu yang tak dimiliki makhluk lain yaitu akal. Apa yang kita lakukan tergantung dari pola pikir kita masing-masing dalam menyikapi hidup ini. Apakah kita hanya hidup seperti tumbuhan atau hewan yang tumbuh,berkembang,makan,beranak dan terus mati?? kita ini dilahirkan dibumi sebagai makhlik yang paling sempurna, memiliki akal dan kemampuan yang tak dimiliki makhluk lain. Gunakan akal dan kemampuan kita untuk menjawab tantangan yang diberikan Allah SWT.
إِنَّ شَرَّ الدَّوَابِّ عِندَ اللَّهِ الصُّمُّ الْبُكْمُ الَّذِينَ لاَ يَعْقِلُونَ (الأنفال : 22)
Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah; orang-orang yang pekak dan tulinyang tidak mengerti apa-apapun. (Q, s. al-Anfaal / 8:22)
Realita yang terjadi dalam sebagian besar masyarakat kita sekarang adalah sudah merasa cukup dengan apa yang diusahakanya. Penggunaan akal ini seperti mengutip dalam filosofi yang terdapat dalam aksara jawa dari kyai semar bodronoyo yaitu ;
HANAning Cipta RAsa KArsa
DATAn SAlah WAhyaningLAmpah
PADHAng JAgade Yen NYumurupono
MArang GAmbaraning BATHAra NGAton
yang artinya adalah ;
keberadaan manusia dilengkapi dengan cipta, rasa dan karsa
tidaklah berlawanan dengan perjalanan kehidupan
manusia akan menemukan keselamatan
manakala ia mampu melihat alam sebagai manifestasi tuhan
Sebagai manusia kita harus bisa menjawab tantangan Allah dalam segala bentuk pola pikir yang mengarah kepada kemaslahatan dan kemakmuran bersama, karena terjadinya alam raya ini adalah karena hukum sebab-akibat,.Untuk itu kita harus cari tahu, cari tahu dan cari tahu tentang semua yang ada dalam pandangan kita dialam jagad raya ini.
Apa yang harus kita lakukan didunia ini adalah kita harus memulai dari memikirkan tentang sesuatu, tanamkan sifat penasaran dan ingin tahu yang seluas-luasnya terhadap manifestasi tuhan agar kita tahu bagaimana harus bersikap untuk disayangi Allah SWT.
Ini semua dapat terwujud apabila manusia menggunakan otaknya untuk mencari ilmuNYA, yang membedakan antara manusia satu dengan yang lain adalah kemampuan ilmu yang dimiliknya. ilmu tak akan pernah mati meskipun jasadnya sudah mati.
Ayat pertama yang diturunkan Allah adalah Surat Al-‘Alaq, di dalam ayat itu Allah memerintahan kita untuk membaca dan belajar. Allah mengajarkan kita dengan qalam – yang sering kita artikan dengan pena. Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad Saw menganjurkan kita untuk menuntut ilmu sampai ke liang lahat. Tidak ada Nabi lain yang begitu besar perhatian dan penekanannya pada kewajiban menuntut ilmu sedetail nabi Muhammad Saw.
Dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan bahwa orang yang mulia di sisi Allah hanya karena dua hal; karena imannya dan karena ketinggian ilmunya. Bukan karena jabatan atau hartanya. Karena itu dapat kita ambil kesimpulan bawa ilmu pengetahuan harus disandingkan dengan iman. Tidak bisa dipisahkan antara keduanya. Perpaduan antara ilmu pengetahuan dan iman akan menghasilkan peradaban yang baik yang disebut dengan Al-Madinah al-Fadhilah.
Mulailah dari diri kita sendiri, jangan banyak menuntut, jangan menyalahkan orang lain, tetep semangad dalam menjalani hidup, kita harus berusaha sekuat tenaga untuk memecahkan masalah, untuk hasil, entah itu berhasil atau gagal kita serahkan semua pada kehendak-NYA dan kita harus terima akan ketentuan dari sang Pencipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar